Kamis, 23 Februari 2012

ARUPA BHUMI


Di dalam tiga puluh satu alam kehidupan terdapat satu kelompok alam yang disebut Arūpa Bhūmi. Arūpa Bhūmi merupakan alam kehidupan yang makhluknya mempunyai arūpa jhāna atau jhāna yang tidak bermateri. Arūpa jhāna terdiri atas empat jenis, yaitu:
1.      Ākāsānancāyatana jhāna (Pathama arūpa jhāna), yang merupakan arūpa jhāna tingkat pertama.
2.      Viññanacāyatana jhāna (Dutiya arūpa jhāna), yang merupakan arūpa jhāna tingkat kedua.
3.      Akincaññayātana jhāna (Tatiya arūpa jhāna), yang merupakan arūpa jhāna tingkat ketiga.
4.      Nevasaññanasaññayatana jhāna (Catuttha arūpa jhāna), yang merupakan arūpa jhāna tingkat keempat.

Makhluk yang mempunyai arūpa jhāna disebut Arūpa Brahma. Arūpa Brahma berdiam di Arūpa Bhūmi. Jadi, Arūpa Bhūmi merupakan tempat tinggal makhluk Arūpa Brahma. Arūpa Bhūmi terdiri atas empat alam, yaitu:
1.       Ākāsānancāyatana Bhūmi, yang merupakan Arūpa Bhūmi tingkat pertama. Ākāsānancāyatana Bhūmi merupakan alam kehidupan yang makhluk-makhluknya berhasil mencapai keadaan dari konsepsi ruangan yang tanpa batas.
2.  Viññāöancāyatana Bhūmi, yang merupakan Arūpa Bhūmi tingkat kedua. Viññāöancāyatana Bhūmi merupakan alam kehidupan yang makhluk-makhluknya berhasil mencapai keadaan dari konsepsi keadaan yang tanpa batas.
3.  Akincaññayātana Bhūmi, yang merupakan Arūpa Bhūmi tingkat ketiga. Akincaññayātana Bhūmi merupakan alam kehidupan yang makhluk-makhluknya berhasil mencapai keadaan dari konsepsi kekosongan.
4. Nevasaññanasaññayatana Bhūmi, yang merupakan Arūpa Bhūmi tingkat keempat. Nevasaññanasaññayatana Bhūmi merupakan alam kehidupan yang makhluk-makhluknya berhasil mencapai keadaan dari konsepsi bukan pencerapan pun bukan tidak pencerapan.

Makhluk Arūpa Brahma merupakan brahma yang tidak bermateri, karena mereka tidak mempunyai Rūpakkhandha (kelompok jasmani atau materi). Makhluk Arūpa Brahma ini tidak mempunyai Rūpakkhandha karena pada kehidupan sebelumnya, mereka mempunyai miccha ditthi atau pandangan salah yang menganggap bahwa rupa atau jasmani itu merupakan penyebab timbulnya dukkha. Ia beranggapan bahwa ia menderita karena ia masih memiliki rupa atau jasmani, sehingga ia tidak ingin memiliki rupa atau jasmani lagi pada kehidupannya yang akan datang.
Makhluk Arūpa Brahma hanya mempunyai Nāmakkhandha atau kelompok batin, yaitu vedanakkhandha atau kelompok perasaan, saññakkhandha atau kelompok pencerapan, sankharakkhandha atau kelompok bentuk pikiran, dan viññanakkhandha atau kelompok kesadaran. Oleh sebab itu, alam tempat tinggal makhluk Arūpa Brahma ini disebut juga Catuvokara Bhūmi, yang berarti alam makhluk-makhluknya hanya memiliki empat khanda (Namakkhandha). Walaupun Arūpa Brahma hanya memiliki Namakkhandha, tetapi Arūpa Brahma tetap merupakan makhluk hidup di dalam agama Buddha, karena Arūpa Brahma ini dilahirkan oleh Janaka Kamma dan kehidupannya diatur oleh Kamma Niyama (hukum karma).
Setiap makhluk yang berdiam di Arūpa Bhūmi mempunyai jangka waktu kehidupan yang berbeda-beda. Jangka waktu kehidupan makhluk yang berdiam di Ākāsānancāyatana Bhūmi adalah dua puluh ribu Maha Kappa. Jangka waktu kehidupan makhluk yang berdiam di Viññāöancāyatana  Bhūmi adalah empat puluh ribu Maha Kappa. Jangka waktu kehidupan makhluk yang berdiam di Akincaññayātana Bhūmi adalah enam puluh ribu Maha Kappa. Sedangkan, jangka waktu kehidupan makhluk yang berdiam di Nevasaññanasaññayatana Bhūmi adalah delapan puluh empat ribu Maha Kappa. Bisa terbayangkan berapa lamanya itu. Namun, makhluk-makhluk yang berdiam di Arūpa Bhūmi masih dicengkeram juga oleh anicca atau ketidakkekalan. Bila jangka waktu kehidupan makhluk-makhluk tersebut telah habis, maka mereka akan meninggal dari alamnya untuk bertumimbal lahir lagi di alam-alam lain, sesuai dengan karmanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar