Kamis, 23 Februari 2012

ANNASAMMANA CETASIKA

Annasamana Cetasika berarti bentuk-bentuk batin yang sama keadaannya, yaitu dapat bersekutu dengan kesadaran atau pikiran yang baik dan yang tidak baik. Cetasika ini berjumlah tiga belas jenis. Dari ketiga belas jenis cetasika ini terdapat tujuh jenis cetasika yang bersekutu dengan semua kesadaran atau pikiran yang baik dan yang tidak baik. Ketujuh jenis cetasika yang disebut Sabbacittasadharana Cetasika ini selalu timbul menyertai setiap jenis citta yang timbul dalam diri manusia. Sedangkan enam jenis cetasika sisanya hanya bersekutu dengan sebagian kesadaran atau pikiran. Keenam jenis cetasika ini disebut Pakinnaka Cetasika.

Pembagian Annasamana Cetasika
Annasamana Cetasika berjumlah tiga belas jenis. Ketiga belas jenis cetasika ini dapat bersekutu dengan kesadaran atau pikiran yang baik dan yang tidak baik. Namun, ada cetasika yang bersekutu dengan semua kesadaran atau pikiran yang baik dan yang tidak baik, tetapi ada pula cetasika yang hanya dapat bersekutu dengan sebagian kesadaran atau pikiran. Oleh sebab itu, cetasika ini dapat dikelompokkan atas dua kelompok, yaitu:
1.      Sabbacittasadharana-cetasika, yang terdiri atas tujuh jenis.
2.      Pakinnaka-cetasika, yang terdiri atas enam jenis.

Sabbacittasadharana Cetasika
Sabbacittasadharana Cetasika berarti bentuk-bentuk batin yang bersekutu dengan semua kesadaran atau pikiran yang baik dan yang tidak baik. Cetasika ini menyertai setiap kejadian tunggal dari kesadaran atau pikiran atau citta. Citta itu terdapat pada diri setiap manusia yang hidup di dunia ini, dan karenanya cetasika yang menyertai citta itu merupakan hal-hal yang berhubungan dengan duniawi dan bersifat universal.

Citta apa pun yang timbul pasti selalu disertai dengan Sabbacittasadharana Cetasika. Citta itu tidak mungkin timbul tanpa Sabbacittasadharana Cetasika. Jika Akusala Citta atau pikiran yang tidak baik itu timbul, maka Sabbacittasadharana Cetasika ini juga ikut timbul. Demikian pula, bila Kusala Citta atau pikiran yang baik itu timbul, maka Sabbacittasadharana Cetasika ini juga ikut timbul. Jadi, setiap jenis citta yang timbul dalam diri manusia, juga makhluk-makhluk lainnya itu, pasti selalu disertai dengan Sabbacittasadharana Cetasika ini.

Sabbacittasadharana cetasika terdiri atas tujuh jenis, yaitu:
1.    Phassa, yang berarti kontak. Kontak berarti kemampuan untuk menyentuh atau menekan objek yang menyenangkan atau tidak menyenangkan.
2.      Vedana, yang berarti perasaan. Perasaan berarti kemampuan untuk mengenal rasa.
3.      Sanna, yang berarti pencerapan. Pencerapan berarti pengenalan suatu objek atau persepsi indera.
4.      Cetana, yang berarti kehendak. Kehendak berarti kemauan atau niat untuk berbuat yang baik atau yang tidak baik.
5.  Ekaggata, yang berarti pemusatan pikiran atau konsentrasi atau meditasi atau samadhi. Ekaggata merupakan salah satu faktor jhana.
6.      Jivitindriya, yang berarti kehidupan jasmani. Jivitindriya merupakan pemelihara dari bentuk-bentuk batin dalam kelanjutannya.
7.   Manasikara, yang berarti perhatian. Manasikara bermanfaat untuk membawa objek keinginan itu ke dalam bidang kesadaran.

Ketujuh jenis cetasika ini pasti menyertai setiap jenis kesadaran atau pikiran atau citta. Setiap manusia yang hidup pasti mempunyai citta. Citta yang timbul itu berbeda-beda, kadang-kadang timbul citta yang baik, kadang-kadang pula timbul citta yang tidak baik. Namun, setiap citta itu timbul pasti ketujuh jenis cetasika ini ikut timbul. Kusala Citta atau pikiran yang baik itu timbul bila indera mengadakan kontak atau phassa dengan objek yang baik, dan kemudian akan timbul somanassa vedana atau perasaan yang menyenangkan. Sebaliknya, Akusala Citta atau pikiran yang tidak baik itu timbul bila indera mengadakan kontak atau phassa dengan objek yang tidak baik, dan kemudian akan timbul domanassa vedana atau perasaan yang tidak menyenangkan. Selanjutnya, akan timbul pula sanna, cetana, ekaggata, jivitindriya, dan manasikara. Jadi, Sabbacittasadharana Cetasika ini pasti akan timbul menyertai setiap citta yang timbul dalam diri manusia, bahkan semua makhluk yang mempunyai citta.

Pakinnaka Cetasika
Pakinnaka Cetasika berarti bentuk-bentuk batin yang bersekutu dengan sebagian kesadaran atau pikiran atau citta. Cetasika ini dapat berhubungan dengan citta yang baik dan yang tidak baik, tetapi hanya tipe-tipe citta atau kesadaran khusus. Jadi, cetasika ini tidak bersekutu pada semua citta, tetapi hanya citta-citta tertentu.

Pakinnaka Cetasika terdiri atas enam jenis, yaitu:
1.    Vitakka, yang berarti perenungan permulaan dari pikiran. Vitakka bermanfaat untuk mengarahkan pikiran pada objek.
2.  Vicara, yang berarti perenungan penopang dari pikiran, yaitu perenungan sebagai pendukung atau penopang atau yang memegang pikiran. Vicara bermanfaat untuk memegang pikiran dan mengatur di dalam objek.
3.   Adhimokkha, yang berarti keputusan, atau keadaan pikiran yang menyendiri, bebas dari objek, yaitu khusus mengenai kebebasan pikiran dari gelombang keadaan di antara dua sumber, yaitu 'ada' atau 'tidak ada', 'benar' atau 'tidak benar'.
4.      Viriya, yang berarti semangat atau tenaga, atau usaha dari pikiran di dalam perbuatan. Viriya terbagi atas dua macam, yaitu usaha yang benar dan usaha yang salah. Namun, umat Buddha yang baik seyogyanya melakukan usaha yang benar.
5.      Piti, yang berarti kegiuran atau kegembiraan dari pikiran yang telah terlepas dari keruwetannya.
6.  Chandha, yang berarti keinginan untuk berbuat, misalnya keinginan untuk pergi, keinginan untuk berbicara, dan sebagainya. Chandha terdiri atas tiga jenis, yaitu:
a.       Kamachandha, yang berarti kesenangan dan kepuasan dalam nafsu indera.
b.      Kattukamyata Chandha, yang berarti semata-mata keinginan untuk berbuat.
c.       Dhammachandha, yang berarti kepuasan dalam Dhamma, yaitu belajar dan melaksanakan Dhamma sehingga mencapai kepuasan dalam memperoleh hasilnya.
Umat Buddha yang baik seyogyanya berusaha mengikis kama-chandha dan mengembangkan Dhammachandha.

Keenam jenis cetasika ini dapat menyertai atau bersekutu dengan citta-citta yang baik dan yang tidak baik, tetapi tentunya bersekutu khusus hanya kepada yang patut disekutui. Misalnya, Vitakka dapat bersekutu dengan citta sebanyak lima puluh lima jenis, yaitu Akusala Citta sebanyak dua belas jenis, Ahetuka Citta sebanyak delapan jenis, Kamavacara sobhana Citta sebanyak dua puluh empat jenis, dan Pathamajjhana Citta sebanyak sebelas jenis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar