Kamis, 01 Maret 2012

KISAH MARA

Pada satu kesempatan, Mara datang menemui Sang Buddha, menampakkan diri berujud manusia dan bertanya kepada Beliau, "Bhante! Anda sering mengucapkan kata `param`. Apakah arti dari kata tersebut ?"

Sang Buddha yang mengetahui bahwa Mara-lah yang bertanya tersebut, lalu menegurnya, "O, Mara yang jahat! Kata `param` dan `aparam` tidak berarti apapun bagimu. `Param` berarti `pantai seberang` yang hanya dapat dicapai oleh para arahat yang telah terbebas dari kekotoran batin."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut :
"Yassa pāraṃ apāraṃ vā
pārāpāraṃ na vijjati
vītaddaraṃ visamyuttam
tamaham brumi brahmanam."
Seseorang yang tidak lagi memiliki
pantai sini (enam landasan indria dalam)
atau pantai sana (enam objek indria luar),
ataupun kedua-duanya (pantai sini dan pantai sana),
tidak lagi bersedih dan tanpa ikatan,
maka ia Kusebut seorang `brahmana`.

------------
Notes :

6 landasan (ayatana) internal : yaitu melalui :
Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran.

6 landasan (ayatana) external : bentuk/forms, suara/bunyi, bau, rasa, sentuhan, dan ide-ide.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar